Jumat, 15 September 2017

Internet of Things

IOT muncul sebagai isu besar di Internet dan diharapkan bahwa miliaran hal fisik atau benda akan dilengkapi dengan berbagai jenis sensor terhubung ke internet melalui jaringan serta dukungan teknologi seperti tertanam sensor dan aktualisasi , frekuensi radio Identifikasi (RFID), jaringan sensor nirkabel, real-time dan layanan web, IOT sebenarnya cyber fisik sistem atau jaringan dari jaringan. Dengan jumlah besar hal/ benda dan sensor/ aktuator yang terhubung ke internet, besar-besaran dan dalam beberapa kasus aliran data real-time akan otomatis dihasilkan oleh hal-hal yang terhubung dan sensor. Dari semua kegiatan yang ada dalam IOT adalah untuk mengumpulkan data mentah yang benar dengan cara yang efisien; tapi lebih penting adalah untuk menganalisis dan mengolah data mentah menjadi informasi lebih berharga (C. Wang et al., 2013).



Sumber:https://www.google.co.id/search?q=internet+of+things&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjUxdnqjqfWAhXEgI8KHY-ZBAIQ_AUICigB#imgrc=fuASke5PSmnJVM:


Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan banyak lainnya. Banyak yang memprediksi bahwa pengaruh Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena IoT menawarkan banyak potensi yang bisa digali. Contoh sederhana manfaat dan implementasi dari Internet of Things misalnya adalah kulkas yang dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang makanan dan minuman apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi. Internet of Things bisa dibilang adalah di mana benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet (Ida F.Priyanto).

            Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung. Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.  Internet of Things dalam penerapannya juga dapat mengidentifikasi, menemukan, melacak, memantau objek dan memicu event terkait secara otomatis dan real time, Pengembangan dan penerapan komputer, Internet dan teknologi informasi dan komunikasi lainnya (TIK) membawa dampak yang besar pada masyarakat manajemen ekonomi, operasi produksi, sosial manajemen dan bahkan kehidupan pribadi. (Q. Zhou & Zhang, 2011).

Banyak manfaat yang didapatkan dari internet of things. Pekerjaan yang kita lakukan menjadi cepat, mudah, dan efisien. Kita juga bisa mendeteksi pengguna dimanapun ia berada. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan produk mana yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi. Dengan barcode kita tak perlu susah – susah menghitung produk secara manual. Contoh lain saat kita pergi ke Singapore. Jika kita ingin bepergian menggunakan transportasi umum seperti MRT atau bis kita cukup menggunakan atau membeli EZ-linkcard. EZ-link card biasanya dipakai oleh para wisatawan yang mengunjungi Singapore sebagai pengganti uang untuk membayar jasa transportasi yang telah digunakan. Sedangkan warga negara Singapore sendiri menggunakan ktp ataupun kartu pelajar sebagai alat membayarnya. Cara ini lebih efisien dan cepat ketimbang kita menggunakan uang tunai. Jika kita menggunakan uang tunai, kita masih harus mengantri untuk membayar, belum lagi jika kita membayar dengan nilai nominal uang besar, kita harus menunggu untuk mendapatkan uang kembalian kita.
Aplikasi IoT dalam B2B dan pemerintahan:
Iklan dan pemasaran terhubung. Cisco percaya bahwa kategori ini (Billboards terkoneksi internet) akan menjadi tiga terbesar kategori IoT, bersamaan dengan smart factories dan sistem pendukung telecommuting.
Sistem pengelolaan sampah. Di Cincinnati, volume sampah masyarakat turun 17% dan volume daur ulang meningkat hingga 49% melalui pemanfaatan program “pay as you throw” berbasis teknologi IoT untuk memonitor siapa yang membuang sampah melebihi batas.
Jaringan listrik pintar yang menyesuaikan tarif untuk penggunaan puncak energi. Jaringan listrik ini mewakili penghematan US$200 miliar hinga US$500 miliar per tahun sampai dengan 2025 berdasarkan McKinsey Global Institute.
Sistem air cerdas. Kota Doha, Sao Paulo, dan Beijing mengurangi kebocoran air 40-50% dengan meletakkan sensor pada pompa dan infrastruktur air lainnya.
Penggunaan dalam industri mencakup pabrik dan gudang terhubung, internet yang dikelola jaringan rakitan, dan sebagainya.



Daftar pustaka

Priyanto, Ida Fajar. 2017. Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta.

Wang, C., Daneshmand, M., Dohler, M., Mao, X., Hu, R. Q., & Wang, H. (2013). Guest Editorial - Special issue on internet of things (IoT): Architecture, protocols and services. IEEE Sensors Journal, 13(10), 3505–3508. http://doi.org/10.1109/JSEN.2013.2274906.

Wikipedia. 2017. Internet untuk Segala. https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_untuk_Segala.

Zhou, Q., & Zhang, J. (2011). Internet of things and geography review and prospect. Proceedings - 2011 International Conference on Multimedia and Signal Processing, CMSP 2011, 2, 47–51. http://doi.org/10.1109/CMSP.2011.101.





Kamis, 07 September 2017

Network society, keuntungan kapitalis??




Era informasi atau masyarakat baru yang telah diwujudkan melalui pembangunan jaringan (diidukung oleh teknologi informasi dan komunikasi) yang memberikan prioritas untuk information flows. Berawal dari adanya revolusi informasi di Amerika pada tahun 1970-an mengakibatkan terjadinya perubahan luar biasa pada pengelolaan dan peran informasi, melahirkan restruksturisasi fundamental pada sistem kapitalis yang disebut sebagai “kapitalisme informasional”. Selanjutnya dari sinilah  muncul istilah “masyarakat informasi”. Dalam pandangan Castell semua masyarakat memiliki informasi yang digunakan, dan istilah 'masyarakat informasi' sedikit memiliki nilai analisis berkaitan dengan era sekarang. Castells mengambarkan masyarakat sekarang ini lebih kepada masyarakat jaringan atau network society. Masyarakat jaringan merupakan sistem teknologi ekonomi dimana struktur sosial dan aktivitas organisasi mengimplementasikan teknologi informasi dalam proses jaringan informasi.
Dalam karya Manuel castells tentang “information age” merupakan gambaran secara luas tentang Era informasi. Dalam penjelasannya manuel castell selain menjelaskan ke dalam triloginya “information age” yaitu The Rise of Network Society, the Power of Identity, dan End of Millenium juga menjelaskan beberapa karakteristik masyarakat jaringan menurut Castell:
1. The Network Enterprise (Jaringan Perusahaan)
Pekerjaan informasi secara besar-besaran telah meningkat di seluruh masyarakat, peningkatan itu lebih memuaskan daripada tenaga kerja yang tersedia di masa lalu, jauh lebih individu daripada sebelumnya.
2. Cultural consequences (Konsekuensi Budaya)
Timbul konsekuensi budaya yang berdampak negatif kepada masyarakat yang disebabkan oleh perubahan teknologi, seperti konten dalam jaringan internet yang menyimpang dari budaya (pornografi dan neofasis), konten dalam televisi(media massa) yang menyajikan siaran terpusat kepada masyarakat yang homegen.
3. The space of flows (Ruang arus)
Tempat-tempat yang berbeda dan terlempar jauh dapat menjadi 'terintegrasi dalam jaringan internasional yang menghubungkan sektor paling dinamis.
4. Timeless time
Teknologi informasi komunikasi baru tanpa henti memusnahkan waktu, mengompresi dan juga menghilangkan peruntutan waktu. Misalnya di pasar keuangan global, perang ('smart' bom, 'melekat' pelaporan), teknik reproduksi baru, kesehatan. Timeless time mencirikan fungsi penguasa dan kelompok social.
5. The power of identity (Kekuatan Identitas)
Castells mengartikan ‘tindakan kolektif efektif yang mengubah nilai-nilai dan lembaga-lembaga masyarakat ‘dan yang memberikan orang dengan elemen utama identitas mereka.
6. New forms of stratification (Bentuk-bentuk baru stratifikasi)
Jaringan mahir dan berorientasii 'tenaga kerja informasi' bertanggung jawab untuk menjalankan kapitalisme saat ini. Kelompok ini telah menjadi kekuatan utama dalam masyarakat, bertanggung jawab untuk hampir segala sesuatu dari merancang teknologi untuk mengelola perubahan perusahaan dan mengagitasi untuk reformasi legislatif.
7. The demise of the working class
Sistem stratifikasi telah secara radikal diubah oleh kapitalisme informasi. Di atas semua, ini diwujudkan dalam munculnya 30 persen dari struktur kerja dari OECD (Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan) negara dipertanggungjawabkan oleh tenaga kerja informasi.
 8. Meritocracy (Meritokrasi)
Meritokrasi adalah bentuk pemerintahan atau administrasi di mana para pemimpin dipilih berdasarkan prestasi atau kemampuan mereka.
9. The persistence of a propertied class
Kemampuan manajerial, 'merupakan jantung kapitalisme di bawah informationalism. Pada hubungan kapitalisme global memang sebagian besar pekerja informasi, berdasarkan asal-usul istimewa,
10. The origins of informational capitalism (Asal-usul Kapitalisme Informasi)
Industrialisme adalah salah satu modus pembangunan, dan sekarang kita telah memasuki paradigma sosio-teknis, modus informasi pembangunan, yang menyajikan kita cara baru menciptakan kekayaan. Dalam pandangan Castells , modus nasional ini pembangunan adalah di mana 'tindakan pengetahuan pada pengetahuan itu sendiri adalah sumber utama produktivitas'.
11. Epochal change (Era Perubahan)
Anggapan Castells bahwa kapitalisme informasi menandai perubahan dari era yg penting karena dengan mudah untuk meraih keuntungan yang lebih.

 Hal ini juga berhubungan erat dengan IoT “Internet of Things“ dimana internet menghubungkan berbagai obyek (things) sehingga dapat saling berkomunikasi atau berbicara (Ida F.Riyanto). Contohnya banyak informasi yang tersebar mulai dari internet, atau media social yang kita gunakan sehari-hari seperti seperti pesan grup WA pribadi atau grup, messenger, BBM, email, mail, tugas-tugas kuliah, koran, majalah dan masih banyak yang lainnya. Dengan demikian karena era jaringan tersebut informasi sudah membludak seperti pembahasan saya pada blog minggu lalu  disebut dengan istilah Information overload  dipopulerkan oleh Alvin Toffler dalam buku Future Shock, yang didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang menjadi sulit memahami suatu isu dan mengambil keputusan karena ketersediaan informasi yang berlebihan. Bukan itu saja dengan adanya Network Society membuat kapitalis menjadikan media atau teknologi wadah yang empuk untuk pemasaran produk industri budaya secara besar-besaran dengan tujuan meraih keuntungan.

Daftar pustaka

Adorno,Theodor W. & Horkheimer, Max. 2006. Cultural Industry: Enlightenment as Mass Deception.Oxford: Balckwell Publising.

Castells, M. (n.d.). The power of identity: The information age: Economy, society, and culture. Retrieved May 25, 2015, from https://www.academia.edu/2215687/The_power_of_identity_The_information_age_Economy_society_and_culture.

Geoffrey Glass .2015. “Manuel Castells's Network Society”.  . Retrieved  10 September, 2017, from  http://www.geof.net/research/2005/castells-network-society.

Priyanto, Ida Fajar. 2017. Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta.