IOT
muncul sebagai isu besar di Internet dan diharapkan bahwa miliaran hal fisik
atau benda akan dilengkapi dengan berbagai jenis sensor terhubung ke internet
melalui jaringan serta dukungan teknologi seperti tertanam sensor dan
aktualisasi , frekuensi radio Identifikasi (RFID), jaringan sensor nirkabel, real-time
dan layanan web, IOT sebenarnya cyber fisik sistem atau jaringan dari jaringan.
Dengan jumlah besar hal/ benda dan sensor/ aktuator yang terhubung ke internet,
besar-besaran dan dalam beberapa kasus aliran data real-time akan otomatis dihasilkan
oleh hal-hal yang terhubung dan sensor. Dari semua kegiatan yang ada dalam IOT
adalah untuk mengumpulkan data mentah yang benar dengan cara yang efisien; tapi
lebih penting adalah untuk menganalisis dan mengolah data mentah menjadi
informasi lebih berharga (C. Wang et al., 2013).
Sumber:https://www.google.co.id/search?q=internet+of+things&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjUxdnqjqfWAhXEgI8KHY-ZBAIQ_AUICigB#imgrc=fuASke5PSmnJVM:
Ide
awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton pada
tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak perusahaan besar mulai
mendalami Internet of Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan
banyak lainnya. Banyak yang memprediksi bahwa pengaruh Internet of Things
adalah “the next big thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena IoT
menawarkan banyak potensi yang bisa digali. Contoh sederhana manfaat dan
implementasi dari Internet of Things misalnya adalah kulkas yang dapat
memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang
makanan dan minuman apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi. Internet of Things bisa dibilang adalah di mana benda-benda di sekitar kita
dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti
internet (Ida F.Priyanto).
Cara Kerja Internet of Things
yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap
perintah argumennya itu menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang
terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa
pun.Internetlah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin
tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas
bekerjanya alat tersebut secara langsung. Tantangan terbesar dalam
mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya
sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan
sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab
kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi. Internet of Things dalam penerapannya juga dapat
mengidentifikasi, menemukan, melacak, memantau objek dan memicu event terkait
secara otomatis dan real time, Pengembangan dan penerapan komputer, Internet
dan teknologi informasi dan komunikasi lainnya (TIK) membawa dampak yang besar
pada masyarakat manajemen ekonomi, operasi produksi, sosial manajemen dan
bahkan kehidupan pribadi. (Q. Zhou & Zhang, 2011).
Banyak
manfaat yang didapatkan dari internet of things. Pekerjaan yang kita lakukan
menjadi cepat, mudah, dan efisien. Kita juga bisa mendeteksi pengguna dimanapun
ia berada. Sebagai contoh barcode yang tertera pada sebuah produk. Dengan
barcode tersebut, bisa dilihat produk mana yang paling banyak terjual dan
produk mana yang kurang diminati. Selain itu dengan barcode kita juga bisa
memprediksi produk yang stoknya harus ditambah atau dikurangi. Dengan barcode
kita tak perlu susah – susah menghitung produk secara manual. Contoh lain saat
kita pergi ke Singapore. Jika kita ingin bepergian menggunakan transportasi
umum seperti MRT atau
bis kita cukup menggunakan atau membeli EZ-linkcard.
EZ-link card biasanya dipakai oleh para wisatawan yang mengunjungi Singapore
sebagai pengganti uang untuk membayar jasa transportasi yang telah digunakan.
Sedangkan warga negara Singapore sendiri menggunakan ktp ataupun kartu pelajar
sebagai alat membayarnya. Cara ini lebih efisien dan cepat ketimbang kita
menggunakan uang tunai. Jika kita menggunakan uang tunai, kita masih harus
mengantri untuk membayar, belum lagi jika kita membayar dengan nilai nominal
uang besar, kita harus menunggu untuk mendapatkan uang kembalian kita.
Aplikasi IoT dalam B2B dan
pemerintahan:
Iklan dan pemasaran
terhubung. Cisco percaya bahwa kategori ini (Billboards terkoneksi
internet) akan menjadi tiga terbesar kategori IoT, bersamaan dengan smart
factories dan sistem pendukung telecommuting.
Sistem pengelolaan sampah.
Di Cincinnati,
volume sampah masyarakat turun 17% dan volume daur ulang meningkat hingga 49%
melalui pemanfaatan program “pay as you throw” berbasis teknologi IoT
untuk memonitor siapa yang membuang sampah melebihi batas.
Jaringan listrik pintar
yang menyesuaikan tarif untuk penggunaan puncak energi. Jaringan listrik
ini mewakili penghematan US$200 miliar hinga US$500 miliar per tahun sampai dengan
2025 berdasarkan McKinsey Global Institute.
Sistem air cerdas. Kota
Doha, Sao Paulo, dan Beijing mengurangi kebocoran air 40-50% dengan meletakkan
sensor pada pompa dan infrastruktur air lainnya.
Penggunaan dalam industri mencakup
pabrik dan gudang terhubung, internet yang dikelola jaringan rakitan, dan
sebagainya.
Daftar pustaka
Priyanto,
Ida Fajar. 2017. Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta.
Wang, C., Daneshmand, M., Dohler, M., Mao, X., Hu, R. Q.,
& Wang, H. (2013). Guest Editorial - Special issue on internet of things
(IoT): Architecture, protocols and services. IEEE Sensors Journal, 13(10),
3505–3508. http://doi.org/10.1109/JSEN.2013.2274906.
Wikipedia. 2017.
Internet untuk Segala. https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_untuk_Segala.
Zhou, Q., & Zhang, J. (2011). Internet of things and geography
review and prospect. Proceedings - 2011 International Conference on
Multimedia and Signal Processing, CMSP 2011, 2, 47–51. http://doi.org/10.1109/CMSP.2011.101.