Sabtu, 26 Agustus 2017

Sesi 1 Isu-isu kontemporer: Ledakan Informasi dan literasi informasi dalam komunikasi emansipatoris.


                                Sumber: http://teach.alimomeni.net/2013fall1/?p=3140

Jean Baudrillard mengemukakan terjadinya perubahan besar dari model mekanis, produksi metalurgi ke suatu industri informasi dan dari produksi ke konsumsi sebagai fokus utama ekonomi. Era di mana berbagai perspektif media baru cenderung mengaburkan perbedaan tajam antara realitas dan fantasi (simulacra), sehingga meruntuhkan suatu keyakinan pada suatu realitas obyektif. Berdasarkan hal tersebut informasi menjadi  konsumsi yang sangat penting bagi masyarakat era saat ini. Pembengkakan volume informasi yang dicetuskan, dipindahkan, dan diterima akan terus dan semakin menggelembung. Seiring dengan itu, makna informasi pun meningkat pula. Pada masa itu, manusia akan hidup dalam suatu tatanan masyarakat “baru,” yakni masyarakat informasi.
Berdasarkan hal tersebut terjadilah globalisasi informasi yang muncul  sebagai kekuatan raksasa yang mampu mengeliminir dan menciutkan ruang dan waktu akibat mengglobalnya perekonomian dunia atau yang disebut juga dengan ledakan informasi. Berkaitan dengan arus informasi global, siapapun tidak dapat menolak kenyataan akan mengglobalnya arus informasi yang terakses, sehingga membentuk ranah yang disebut dengan masyarakat informasi global, Menurut Beni terdapat lima determinan atau faktor penentu pembentuk masyarakat informasi: (1) Kemajuan dalam bidang pendidikan.(2) Adanya perubahan dalam karakteristik pola kerja. Evolusi dalam pola kerja membuat orang mencari informasi atau pengetahuan tentang cara-cara paling efisien, efektif, praktis dan mudah untuk melakukan suatu pekerjaan. (3) Adanya perubahan dakam penyebaran pengetahuan dari cara primitif dari mulut ke mulut sampai pada penggunaan super canggih, komputer. (4) Adanya perubahan dalam cara-cara orang mencari pengetahuan. (5) Adanya kemajuan dalam penciptaan alat-alat (tools) untuk menyebarkan dan mengakses pengetahuan baru. 





Dari fenomena diatas diperlukannya literacy informasi dalam komunikasi emansipatoris.
Komunikasi emansipatoris merupakan salah satu cara untuk memfilter informasi yang dikonsumsi oleh masyarakat, hal ini akan dapat berjalan dengan baik, apabila terdapat hubungan yang sinergis antara penyedia berita (provider) dan penerimanya. Ketidaktahuan seseorang untuk memanfaatkan informasi yang didapatkannya ataupun ketidakmampuan provider memberikan pintu akses informasi seluas-luasnya akan membuat hubungan ini menjadi pincang. Maka, seseorang akan disebut literate informasi apabila ia memiliki kemampuan akan dasar-dasar yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber yang bervariasi, baik tercetak maupun elektronik, untuk mendapatkan apa yang dinginkannya kapan saja. Orang yang literate informasi adalah orang yang tercerahkan oleh informasi dan dapat membuat sebuah keputusan dan memecahkan masalah yang dihadapinya dengan benar serta penuh percaya diri. Komite ALA untuk literasi informasi (1989), merekomendasikan bahwa untuk menjadi literate informasi, seseorang harus dapat mengenali kapan informasi itu dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk menempatkan, mengevaluasi dan menggunakan informasi yang dibutuhkannya itu secara efektif. Selain itu tentunya juga dibutuhkan beberapa skill/kemampuan dasar dari seseorang, dan skill utama yang dibutuhkan adalah pemahaman seseorang dalam menganalisa kebutuhan-kebutuhan informasi, dan pemahamannya dimana sumber-sumber informasi itu berada.
Secara lebih jauh, menurut Chowdhury kemampuan literacy informasi berguna untuk:
1.Mengenali kebutuhan informasi dan menentukan informasi yang dibutuhkan dalam memecahkan masalah dan dalam membuat keputusan
2.Mengidentifikasi sumber-sumber informasi yang potensial baik dalam format tercetak maupun elektronik
3.Melakukan strategi pencarian yang diperlukan untuk menerima informasi dengan menggunakan teknologi dan peralatan yang tersedia
4.Mereview, memilih, menafsirkan dan mengevaluasi informasi yang relevan secara kritis dan untuk membuat penafsiran informasi
5.Mengolah dan menyajikan informasi secara efektif dan kreatif
6.Menilai proses dan hasil dari pencarian informasi
7.Meningkatkan kemampuan membaca informasi dan minat/pleasure
8.Meningkatkan kemampuan secara kontinyu dan memperbaharui pengetahuan yang dimiliki
9.Mendemonstrasikan inisiatif dalam pemecahan masalah dalam informasi dan bersikap terbuka untuk belajar
10. Bekerjasama dalam memecahkan masalah-masalah informasi dengan orang lain.
            
Secara umum literasi mengandung nilai manfaat yang berlebih, paling tidak terdapat lima manfaat kemampuan literasi bagi manusia, menurut Kevin McGarry manfaat-manfaat itu bisa bernilai yaitu:
1. bernilai ekonomi: kemampuan literacy memfasilitasi nilai ekonomi dari pemilik literasi dan memaksimalkan apa yang dibutuhkan masyarakat di mana dia berada, penulis seperti Anderson mengatakana bahwa suatu dasar literasi itu diperlukan untuk menuju apa yang dia sebut “tinggal landas ekonomi” dalam masyarakat yang sedang berkembang.
2. bernilai survival, contoh: bahaya disekitar pada kasus seorang ibu yang tidak bisa membaca resep di botol obat bagi anaknya yang sedang sakit.
3. bernilai personal-sosial: adanya kepercayaan diri yang tumbuh karena memiliki kemampuan literasi
4. memiliki banyak akses terhadap suatu variasi dari sudut pandang yang terkait dengan kebijakan sosial ekonomi, sehingga meningkatkan potensi dan partisipasinya dalam hubungan masyarakat
5. memiliki unsur komponen bahasa, penggunaan bahasa sebagai alat untuk belajar dan beradaptasi dengan perubahan dan modernisasi. Bekaitan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini, kemampuan individu untuk melek atau literat informasi sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam menggunakan teknologi informasi.


Daftar pustaka:
1. Baudrillard, Jean P.2009. Masyarakat Konsumsi, Yogyakarta: Kreasi Wacana.
2. Beni, Romanus, Transisi Masyarakat Indonesia: Suatu Pemikiran Awal, dalam Sekapur Sirih Pendidikan Perpustakaan di Indonesia, 1952-2002, Editor Sulistyo-Basuki, Jakarta: Kompas, 2002.
3.Chowdurry, G.G., and Sudatta Chowdurry, “Searching CD-ROM and Online Information Source”. London: Library Association Publishing. 2001.
4. McGarry,Kevin. Literacy, Communication and Libraries. London: Library Association Publishing.1991.